Oleh: Okta Lapo
Kalau orang-orang di kota sudah bisa makai gas elpiji 3 kg, kami di
Sungkung kayaknya tidak seperti itu. Manalah bisa diantar ke Sungkung, jalannya
belum jadi. Inilah yang sulit untuk konversi gas.
Perlu duit yang banyak kalau mau makai gas di Sungkung. Bisa jadi harganya
juga lebih mahal. Ongkos angkutnya saja sudah tinggi. Karena jauhnya perjalanan
menuju Sungkung.
Yang bikin mahal dan
bersarnya operasional warga itu dikarenakan susahnya untuk mendapatkan gas. Gas
memang diberikan secara gratis, namun untuk pengambilan gas itu, warga harus
menempuh jalan air dan darat. Tempuhan jalan air itu dikarenakan tidak ada
jalan darat yang bisa dilalui kendaraan roda empat untuk ke Sungkung.
Sungkung merupakan
daerah yang paling tertinggal di daerah perbatasan dengan Malaysia di Kabupaten
Bengkayang. Daerah ini tidak memiliki akses darat beraspal. Bukan itu saja,
daerah ini juga belum diterangi listrik. Bila dihitung dari biaya, bagi warga
Bengkayang untuk pergi ke Sungkung harus menyediakan anggaran perjalanan, dua
hingga tigas rutus ribu untuk sekali jalan. (*)